Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘fanfiction’ Category

life without you part 2

Dengan langkah berat sambil menggenggam buket mawar,  Leeteuk melangkahkan kakinya ke arah makam Seunghyun. Sudah 40 hari setelah sepeninggal Sunghyun dari kehidupannya.

“Seunghyunnie, bahagiakah kau disana? Aku merindukanmu, Seunghyun..”

Buket mawar itu diletakkan di sebelah batu nisan, leeteuk jongkok sambil menatap sedih ke arah batu nisan itu. Kemudian ia menggenggam erat cincin kalung yang melingkar di lehernya.

“Leeteuk-sshi.. aku sudah tidak sabar hari pernikahan kita..”

Sebulir air mata jatuh dari mata Leeteuk, kemudian ia menenggelamkan kepalanya di kedua tangannya sambil terisak. Kesedihan yang tiada hentinya.

“Seunghyunnie.. saranghaeyo Seunghyunnie..”ujar leeteuk sambil menangis, kemudian mengangkat kepalanya perlahan.

“aku selalu berdoa kau bahagia disana..

Meskipun aku terpuruk disini, disini tanpamu.. Seunghyunnie..

Maafkan aku telah membuatmu pergi dari dunia ini..

Maafkan aku telah membuatmu celaka..

Maafkan semua perbuatanku, Seunghyun..

Aku tidak pernah berhenti menyalahkan diriku..”

“dan, sekarang berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, aku yakin seunghyun pergi demi kebahagiaanmu juga,”

Suara lain itu membuat Leeteuk sedikit terkejut, kemudian ia menolehkan kepalanya ke belakang, “apa yang kau lakukan disini?”

“menjenguk makam seunghyun,”jawab lelaki bernama Hankyung itu, kemudian jongkok di sebelah Leeteuk dan mengangkat tangannya hendak berdoa.

“Tuhan, semoga Seunghyun menginggalkan dunia ini demi kebaikan sahabatku ini..”ujar Hankyung memejamkan mata, mendoakan kekasih sahabatnya itu.

“h..he.i.. siapa suruh kau datang kesini??”tanya Leeteuk keheranan, Hankyung tersenyum tipis.

“sahabatku tercinta, bagaimana aku bisa lupa kebiasaanmu kemari untuk selang waktu 7-10 hari? Aku menelpon apartemenmu tak ada yang mengangkat, menelpon ke rumah eomma-mu pun sama. Aku yakin kau berada disini, dan aku berhasil menemukanmu,”jelas Hankyung, Leeteuk tersenyum kemudian menghapus air mata di pipinya.

‘beruntungnya aku mempunyai sahabat sebaik hankyung..’

“aku sungguh tidak bisa melupakan Seunghyun..”ucap Leeteuk sambil menatap batu nisan itu, Hankyung hanya bisa menepuk bahu sahabatnya itu.

“Leeteuk, aku sangat tahu seberapa besar cintamu kepada Seunghyun. Aku juga tahu kau tidak akan bisa melupakan Seunghyun,”kata Leeteuk, “tapi aku yakin, seseorang akan menarikmu dari kegelapan yang kamu alami sekarang. Tapi sayangnya bukan aku orangnya,”

“siapa?”tanya Leeteuk, Hankyung tersenyum lagi.

“suatu saat, aku yakin seseorang akan menggantikan posisi Seunghyun di sampingmu..”

“Hankyung, sepertinya pernyataanmu sama seperti yang dikatakan Haesun kemarin?’

***

Leeteuk mengambil kamera kesayangannya, iseng-iseng memotret suasana siang itu dari jendela apartemennya.

‘apa aku pergi keluar saja, ya..’

Leeteuk mengatur-ngatur kameranya sambil berpikir, menghela napas panjang dan kemudian mengambil tasnya dan kunci motornya.

“ponselku dimana??”tanya Leeteuk sambil mengacak-acak kasurnya, setelah menemukannya ia langsung pergi ke taman dekat apartemen..

Sesampainya di taman, Leeteuk langsung mengambil kameranya dan siap-siap memotret.

‘ayolah, objek yang bagus..’

Beberapa gambar yang di ambil Leeteuk tampaknya kurang memuaskan, membuat Leeteuk agak kesal.

Tapi, semangat Leeteuk tidak padam. Akhirnya ia terus mencari objek pemotretan yang bagus.

“Jungsoo?”

Panggilan itu membuat Leeteuk menyingkirkan kameranya dan menoleh sebentar, “oh, annyeong Haesun-sshi”

Haesun tersenyum lega, lega Leeteuk masih mengenalnya.

“apa yang kau lakukan disini?”tanya Haesun kemudian duduk di samping Leeteuk yang sedang melihat-lihat hasil potretannya.

“mengisi kekosongan,”jawab Leeteuk, “sambil memotret sekitar sini”

Haesun hanya ber ‘oo’ ria, Leeteuk terus mencari objek pemotretan yang bagus.

“ngomong-ngomong, kamu ngapain disini?”

Haesun berpikir sebentar, Leeteuk masih menatap wanita yang berada di sebelahnya itu sedikit keheranan.

“yah, sama sepertimu,”jawab Haesung kemudian, “tapi aku hanya jalan-jalan di sekitar sini..”

Keheningan pun menemani mereka, setelah itu mereka tidak berbicara satu sama lain lagi.

“Jungsoo..”

“panggilah aku Leeteuk,”

“oh, baiklah..”ujar Haesun, kemudian bengkit dari duduknya, “aku beli minuman dingin dulu, ya.. kamu tunggu disini,”

Leeteuk mengangguk pelan, Haesun pergi kemudian celingak-celinguk mencari dimana kotak mesin minuman berada.

‘menarik nih, coba foto Haesun ah’

JEPRET!

JEPRET!

Leeteuk tersenyum melihat hasil potretannya barusan, objek fotonya tidak jelek juga. Malah bisa disebut perfect.

Haesun kembali dengan membawa dua buah kaleng soft drink, dengan napas yang tak beraturan, “maafkan aku, aku lama ya?”

Leeteuk hanya tersenyum, “tidak juga kok, kau capek? Duduklah,”ujar Leeteuk, Haesun kemudian duduk di sebelah Leeteuk dan memberikan kaleng soft drink yang ia beli barusan.

“untukmu,”

“gomawoyo,”

Keheningan lagi-lagi membuat mereka canggung, Leeteuk meminum soft drink-nya sampai habis, sedangkan Haesun terdiam sambil memegang kaleng soft drink-nya.

“Leeteuk-sshi,”

“hmm??”sahut Leeteuk sambil mengotak-atik kameranya lagi.

“aku ingin ke apartemenmu,”ujar Haesun tiba-tiba, Leeteuk mendongakkan wajahnya agak kaget.

“untuk apa??”tanya Leeteuk heran, Haesun menghela napas sebentar.

“aku sedikit khawatir padamu, eomma-mu bilang.. kau jadi agak berantakan setelah Seunghyun meninggal. Lalu aku berinisiatif membantumu, apakah boleh?”tanya Haesun polos, Leeteuk tertawa kecil.

“baiklah, tapi jangan teriak apabila melihat apartemenku yang berantakan, janji?”

“oke, aku janji,”

Akhirnya, Leeteuk membawa Haesun ke apartemennya. Haesun sedikit kaget melihat apartemen leeteuk yang..

“berantakan..”

“padahal baru dibereskan eomma-ku 2 hari lalu,”sahut Leeteuk sambil menaruh tas dan kameranya di mejanya. Haesun melempar pandangan ke seluruh ruangan di apartemen Leeteuk.

‘best couple forever’

Haesun terpaku melihat foto editan yang terbingkai dipajang di dinding apartemen Leeteuk, kemudian Haesun mendekati foto-foto yang terpajang disana.

“siapa yang memperbolehkan kau mendekati foto-foto itu?”

Haesun agak terkejut, kemudian ia mundur ke belakang. Tapi ia menabrak orang yang ada di belakangnya.

“mianhaeyo..”ujar Haesun pelan sambil menundukkan kepalanya, Leeteuk menepuk pundak Haesun kemudian berjalan menuju dinding dan meja yang penuh akan foto hasil potretannya dan editannya.

“Seunghyun cantik, ya? Bagaimana menurutmu?”tanya Leeteuk pada Haesun yang masih terdiam melihat foto-foto yang di potret oleh Leeteuk.

“the only one i love..”ujar Haesun membaca kalimat yang tertera di foto berbingkai itu. Di foto itu terdapat seorang wanita yang sedang tersenyum manis, sambil melambaikan tangannya.

Ada lagi, “pretty girl, look at me please..”di foto itu, terdapat wanita yang sama, sedang melamun sambil menopang dagu.

“hei Haesun, bagaimana?”tanya Leeteuk kemudian membuyarkan lamunan Haesun yang masih terpaku melihat foto-foto itu, Haesun mengangguk pelan.

“cantik sekali, manis..”

Leeteuk tersenyum, kemudian menarik tangan Haesun menuju ruang tengah.

“apa? Apa yang kamu mau?”tanya Haesun keheranan, Leeteuk tersenyum kemudian melempar lap ke muka Haesun.

“katanya kau mau membantuku? Bereskanlah apartemenku,”pinta Leeteuk sambil tersenyum jahil, Haesun merengutkan wajahnya.

Haesun mulai membereskan apartemen Leeteuk, “baiklah, Leeteuk”

“panggil dengan menggunakan oppa

“tapi..”

“eit, tidak ada tapi-tapian dongsaeng! Kau ini kan dua tahun di bawahku kan? Sudah jangan banyak bicara! Bersihkan ayoo dongsaengku~~”

Haesun menyerah, Leeteuk tersenyum penuh kemenangan.

“neee, Leeteuk sunbaenim..”sahut Haesun sambil membereskan kertas yang berhamburan dimana-mana.

Leeteuk terus menjahili Haesun yang sibuk membereskan apartemennya, Haesun yang kesal akhirnya naik darah dan membentak Leeteuk.

“yaaaak! Oppaa!! Aku sudah marah kali ini, sekarang apa yang kamu mau?!”bentak Haesun sambil mengacungkan sulak yang ia pegang, Leeteuk tertawa terbahak-bahak dan akhirnya menyerah.

“mianhae Haesun.. sudah sana lanjutkan pekerjaanmu, aku mau ke bawah cari bahan masak buat nanti malam kau masak~”ujar Leeteuk, Haesun langsung membalikkan badannya dan menghampiri Leeteuk yang hendak keluar dari apartemen.

“yaaaa! Siapa bilang aku mau disini sampai malam?! Setelah ini aku ingin pulang”ujar Haesun kesal, Leeteuk mengurungkan niatnya kemudian kembali masuk ke dalam apartemennya.

“Haesun-ah, baiklah kalau begitu. Setelah ini kau boleh pulang, selesaikan dulu pekerjaanmu,”ujar Leeteuk, Haesun langsung bergegas menyelesaikan bersih-bersih apartemen Leeteuk.

Tak lama kemudian, Haesun pun melapor, “Leeteuk oppa, semua sudah selesai,”ujar Haesun, Leeteuk manggut-manggut sambil memperhatikan apartemennya.

“kerja bagus, besok maukah kau datang lagi? Pagi-pagi ya?”pinta Leeteuk, Haesun mengangguk, menyanggupinya.

“neee oppaa~ kalau begitu aku pulang dulu oppa. Sampai ketemu besok pagi. Annyeeooong~”

***

Besok paginya..

Haesun berhasil masuk ke apartemen Leeteuk karena sebelumnya Leeteuk memberinya kunci duplikat. Haesun masuk ke apartemen Leeteuk dengan rasa was-was.

“annyeong..”

Tak ada jawaban. Leeteuk pasti masih tertidur, pikirnya. Haesun pun berjalan menuju kamar Leeteuk, dan membuka pintunya perlahan.

“Leeteuk oppa..”

Haesun mendapati Leeteuk yang masih terlelap dalam tidurnya. Kemudian dengan langkah pelan tapi pasti, Haesun menghampiri kasur Leeteuk.

“oppa, bangun oppa..”ujar Haesun menggoyang-goyangkan tubuh Leeteuk. Tak ada respon.

Haesun menghela napas, kemudian ia membalikkan badannya. Bergegas ke dapur membuatkan sarapan untuk Leeteuk.

Namun, tangan Leeteuk mencegatnya dengan menarik tangan Haesun.

“Seunhyunnie. Jangan tinggalkan aku..”

Haesun tercekat, matanya panas. Air mata pun terbendung di kelopak matanya.

“aku bukan Seunghyun, oppa..”

TO BE CONTINUE~

By : biazKyuSungie

Read Full Post »

life without you part 1

ditinggal seseorang yang sangat dicintai..

Merasakan rasa sakit yang amat sangat, bukan?

Bagaimana bila.. seseorang yang sangat dicintai itu..

Meninggalkan kita untuk selama-lamanya..

Tak pernah kembali, dan tidak dapat ditemukan dimanapun..

Tak pernah melihat sosoknya lagi..

Karena ia sudah menghilang dari dunia ini..

***

Sepeninggal seunghyun, kehidupan leeteuk tak semulus dulu. Dulu dia adalah seorang mahasiswa yang terkenal karena kepintarannya. Seunghyun, kekasih sekaligus tunangannya meninggal karena kecelakaan yang menimpanya. Saat leeteuk akan bertemu dengannya, seunghyun tertabrak motor saat hendak menyebrang menemui leeteuk diseberang.

Leeteuk selalu mengutuk dirinya, karena ia menganggap ialah yang membuat seunhyun meninggal. Yang membuat seunghyun buru-buru menyebrang zebra cross. Semenjak itulah leeteuk seperti kehilangan semangat untuk hidup. Karena seunghyun lah hidup yang sesungguhnya bagi leeteuk.

“leeteuk, saranghaeyo..”

itulah kata terakhir seunghyun yang di dengar leeteuk. Yang membuat leeteuk semakin tambah merasa merasa bersalah. Yang membuat jiwanya kini rapuh.

Saturday morning at leeteuk’s apartement~

Apakah ini yang disebut apartemen? Ini adalah sebuah kapal yang habis di bom oleh kapal lain. Lebih tepatnya lagi apartemen leeteuk sudah bagaikan kapal pecah. To the point, sangat berantakan.

Suara alarm membangunkan tidurnya, bagadang semalaman mengerjakan skripsi memang melelahkan. Tak ada waktu untuk santai, apalagi untuk membereskan apartemen, pikirnya. Leeteuk langsung mengambil jam beker itu dan mematikannya. Kemudian meringkuk lagi dibawah selimut putihnya.

Adalagi yang membangunkannya, suara dering ponselnya. Leeteuk langsung mengambil ponselnya dengan mata setengah terbuka kemudian melihat layar ponselnya, kemudian langsung mengangkat telefon tersebut.

“yoboseyo..”

“jungsoo! Sampai kapan kau mau tidur, hah?!”

“eomma, ada apa pagi-pagi begini??”tanya leeteuk langsung bangkit dari tidurnya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“antar eomma ke rumah sakit yuk, eomma mau check up”

“aahh eomma aku mau tidur sehariaan. Aku mengantuk sekali”

“memangnya kau tadi malam ngapain?”

“mengerjakan skripsi.. minta saja ke inyoung noona, sudah ya aku tidur lagi annyyeong eomma, saranghaeyoo”

Tuut tuut..

Leeteuk kembali meringkuk di bawah selimutnya dan kembali tertidur. Saat itu sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Tapi leeteuk tidak menghiraukannya, kembali tertidur dan bermimpi di bawah selimut kesayangannya.

Tak lama setelah leeteuk tertidur, suara dering ponselnya terdengar lagi membuat leeteuk terbangun lagi. Leeteuk langsung bangkit dan mengangkat telepon dengan sedikit kasar.

“apa noona?? Jangan bilang kau mau mendesakku pergi, hah?!”

“yap, benar sekali. Pergi antar eomma! Kau ini disuruh mengantar eomma susah sekali”

“aahh noona! Aku sungguh sangat mengantuk, apakah tidak bisa kalau noona yang mengantar?!”

“sebentar lagi noona mau pergi ke mokpo, ada urusan pekerjaan! Jangan membantah! Ini perintah orang tua! Eomma-mu sendiri, jungsoo! Ayolah antar eomma! Kau mau ada apa-apa dengan eomma saat ke rumah sakit?!”

Leeteuk terdiam. Ia teringat pada seunghyun. Kemudian menghela napas panjang dan bangkit dari kasurnya dan pergi menuju ke ruang tengah yang sangat berantakan.

“baiklah, noona. Aku akan mengantar eomma. Dimana aku harus menjemputnya?”

“tak usah repot-repot. Eomma dalam perjalanan menuju apartemenmu”

Leeteuk kaget, kemudian melihat ke sekelilingnya. Oh sial, sangat berantakan.

Ting tong~

“sudah ya noona, ada yang datang. Annyeong”

Leeteuk buru-buru menuju pintu apartemennya, kemudian membukakannya.

“annyeong jungsoo-ah, sudah siap?”tanya eomma leeteuk, leeteuk menghela napas. Lalu menggeleng.

“eomma kalau mau ke rumah bilang dulu,”ujar leeteuk kemudian membawa eommanya masuk ke apartemennya.

“bukannya inyoung sudah bilang padamu, AAAHHH INI APARTEMEN ATAU BUKAN, SIH?!”

Suara lengkingan eomma leeteuk membuat leeteuk menutup telinganya. Beginilah setelah sepeneninggal seunhyun. Kekasih, teman kuliah, sekaligus housekeeper pribadi leeteuk. Karena menggunakan jasa seunghyun tidak dipungut biaya.

“eomma.. jangan berteriak..”pinta leeteuk. Eomma langsung menjewer telinga leeteuk, “auu auuu, eommaaaa sakit..”

“kau ini tidak bisa mandiri! Kamu ini bagaimana, sih?? Setelah seunghyun-ku meninggal, kau jadi berantakan begini.. ya tuhan apakah aku harus memanggilkan pembersih rumah??”ujar eomma leeteuk, leeteuk mencibir.

“hah? Seunghyun-ku? Sejak kapan seunghyun milik eomma??”tanya leeteuk yang agak sedikit tersinggung. Eomma langsung menepuk kepala leeteuk.

“cepatlah mandi. Eomma akan membereskan kandang ayam ini dulu, setelah itu eomma buatkan omelet untukmu. Ayo cepat! Hufh untung saja aku kesini kalau tidak apa yang akan terjadi dengan putraku ini..”ujar eomma kemudian membereskan apartemen leeteuk, leeteuk langsung pergi ke kamar mandi dan bergegas mandi, tapi pandangannya terpaku pada kalung yang ia pakai. 2 cincin yang dijadikan kalung, cincin pertunangannya dengan seunghyun.

”berjanjilah, kita tidak akan berpisah..

Karena kita terikat oleh cincin ini..”

“bohong.. kau bohong seunghyun..

Buktinya kau meninggalkanku lebih dulu..”

Sebulir air mata jatuh dari mata kiri leeteuk, namun ia langsung menghapus air mata itu, kemudian menghela napas panjang, lalu masuk ke tempat showernya dan menyalakan airnya. Membiarkan air matanya mengalir bersamaan dengan air shower yang membasuh wajah leeteuk.

Selesai berganti pakaian, leeteuk langsung pergi ke dapur dan ia mencium aroma masakan khas eommanya.

“hmm wanginyaa~ eomma masak apa? Nasi goreng?”tanya leeteuk langsung duduk di meja makan. Matanya mengerjap-ngerjap melihat apartemennya sangat bersih dan rapih dalam waktu singkat. Seperti sihir, pikirnya. “uaaa apartemenku rapih sekali..”

“siapa dulu, eomma..”ujar eomma bangga sambil menepuk-nepuk dadanya setelah menaruh sepiring nasi goreng kesukaan leeteuk. “oh iya, sebelum kita pergi ke rumah sakit, bawa keresek cucian itu ke tempat laundry di bawah”

“euhm..”jawab leeteuk aambil mengunyah nasi gorengnya, “hmmm, mashdaaa~”

***

“kondisinya sudah membaik, lebih banya istirahat ya Nyonya Park, kalau tidak anda bisa jatuh sakit lagi,”nasihat dokter Han, eomma hanya mengangguk-angguk.

“dok ada tidak obat yang bisa bikin orang gak cerewet? Itu penyakit akut eomma,”tanya leeteuk, eomma langsung mencubit lengan leeteuk. Leeteuk meringis kesakitan, dokter Han tertawa.

“hahaha, jangan dianggap dok. Dia memang begitu. Kamsahamnida telah merawat saya.. kalau begitu kami permisi. Annyeonghaseo”pamit eomma, leeteuk menganggukkan kepalanya. Kemudian mereka berdua keluar dari ruangan dokter Han.

“mau kemana setelah ini?”tanya leeteuk, eomma berpikir.

“kau ada kuliah siang?”tanya eomma, leeteuk menggeleng, “skripsimu sudah selesai?”tanyanya lagi, leeteuk hanya mengangguk.

“memangnya kenapa?”tanya leeteuk, eomma tersenyum.

“ada yang ingin eomma kenalkan padamu, mau ya?”ajak eomma, leeteuk menggeleng.

“aku ingin tidur,”tolak leeteuk.

“bukan miai (miai : perjodohan), eomma hanya ingin memperkenalkannya padamu. Teman eomma ingin melihatmu,”lanjut eomma, leeteuk menghela napas.

“teman eomma yang mana lagi? Eomma.. ini pasti miai kan?”tanya leeteuk. Ia sangat tidak suka miai. Dia memang tidak tertarik pada wanita lain setelah seunghyun meninggal.

“tidak, eomma kamu ingin mengenal wanita lain.. jungsoo, setelah kepergian seunghyun kau tidak pernah ingin mengenal wanita lain..”

Leeteuk berpikir dua kali. Ia tidak bisa menolak, tapi ia juga tidak mau. Tidak bisa menghapus kenangan bersama seunghyun. Leeteuk memang sudah sangat mencintai seunghyun.

“eomma.. aku mencintai seunghyun..”ujar leeteuk, terpancar raut wajah sedih dari wajah tampan leeteuk. Kini eomma yang menghela napas.

“aku tahu, dan kini kau harus mengenal wanita lain! Masa kamu mau jadi perjaka tua hah?!”bentak eomma, leeteuk mendengus.

Leeteuk menyerah, “baiklah.. ayo dimana tempatnya?”tanya leeteuk akhirnya, eomma langsung tersenyum.

“pulang, ayo kita bertemunya di rumah,”

Sesampainya di rumah, eomma langsung memakaikan pakaian bagus untuk leeteuk. Leeteuk hanya bisa menerima dan memakainya.

Leeteuk hanya menunggu di ruang tengah sambil membaca majalah milik noonanya.

Bel berbunyi, dengan semangat eomma langsung membukakan pintu dan mempersilahkan tamu itu masuk.

“annyeong.. silahkan duduk,”ujar eomma mempersilahkan. Tamu pun langsung duduk di ruang tamu. Leeteuk yang penasaran pun mengintip sedikit.

“annyeong, dimana putramu?”tanya wanita yang bernama kyungmi itu, eomma langsung celingukan ke dalam.

“sebentar, jungsoo.. kemari..”panggil eomma, leeteuk langsung masuk ke ruang tamu. Leeteuk membungkukkan badan sebelum duduk di samping eommanya.

“annyeong, choneun park jungsoo imnida. Kuliah di seoul university.”ujar leeteuk sopan, memperkenalkan diri.

“annyeong.. ayo haesun, perkenalkan dirimu,”suruh bibi kyungmi, perempuan manis disebelahnya berdiri kemudian sedikit menundukkan kepalanya.

“annyeong, choneun kim haesun imnida. Kuliah di seoul university juga.. senang bertemu denganmu.”ujar perempuan bernama haesun itu, tersenyum manis. Leeteuk sempat terpesona melihat senyumnya yang manis.

“aish~putrimu manis sekali kyungmi.. hahaha”

Dan, mulailah pembicaraan ibu-ibu yang membosankan. Leeteuk dan haesung saling diam, sampai eomma leeteuk menyadarinya.

“hei kalian berdua apa tidak ada bahan obrolan? Kalau kalian merasa seperti diperhatikan lebih baik ngobrol di taman saja,”suruh eomma leeteuk, leeteuk menghela napas panjang, kemudian bengkit dari sofa.

“baiklah, ayo haesung kita keluar,”ajak leeteuk, haesun hanya mengangguk kemudian mengikuti leeteuk di belakang.

“hei.. jungsoo-ah, kau kuliah jurusan apa?”tanya haesung membuka perbincangan.

Leeteuk menoleh ke belakang, “jurusan politik, kau?”

“artistik”

“oh,”

Keduanya kembali terdiam, haesun dudukdi ayunan taman rumah itu.

Kemudian haesun bertanya, “apakah kau punya pacar?”

Leeteuk hanya tersenyum pahit, “punya, tapi dia sudah meninggal”

“oh, mianhae aku tidak tahu..”

“pasti kau ingin tahu kenapa, kan?”

Haesun mengangkat wajahnya, menatap leeteuk sambil tersenyum. Membuat hati leeteuk sejuk sesaat..

“dengarkan ya..”

“namanya lee seunghyun, perempuan yang sebenarnya sudah menjadi tunanganku 4 bulan lalu. Ia adalah wanita yang sangat aku cintai..

Ia mengalami kecelakaan saat menyebrang zebra cross saat ingin bertemu denganku, kejadian itu sekitar sebulan yang lalu. Saat aku memintanya untuk menemuiku karena ada suatu urusan..

Dia menerobos lampu hijau saat menyebrang, alhasil motor dengan kecepatan tinggi menabrak seunghyun-ku hingga ia tak sadarkan diri..

Sejak itu aku mengutuk diriku ‘akulah pembunuh seunghyun, aku yang telah membunuh seunghyun. Aku tidak pernah memaafkan diriku sendiri..’

Aku merindukan saat-saat sebelum kecelakaan itu..

Ia sudah aku anggap sebagai istri, hampir setiap hari ia datang ke apartemenku. Membersihkan rumahku, mengurusi kebutuhanku, bahkan sebelum aku bangun pagi ia sudah ada di apartemenku dan membangunkanku tiap pagi..

Bagiku, dia adalah pencerahan hidup.. penerang, sekaligus penyejuk..

Bagiku, dialah segalanya. Tanpa dia, aku bukan lah apa-apa. Tapi kalau aku tak ada, aku yakin dia tidak akan kenapa-kenapa.

Aku mencintainya, walaupun dia sudah tidak ada di dunia ini..

Cincin inilah yang mengikat kami..”

Leeteuk menggenggam cincin yang ia kalungkan di lehernya, haesun menunduk. Ikut sedih. Leeteuk tersenyum.

“ya ampun, lee seunghyun sangat berarti bagimu ya..”ujar haesung sedih, leeteuk mengangguk.

“belum ada yang bisa menggantikannya, sampai saat ini..”sahut leeteuk, haesun mengayunkan ayunannya.

“aku ingin kau tahu..”ujar haesun memotong omongannya, “bahwa seseorag pasti akan menggantikan posisi seunghyun, siapapun itu.. aku tidak tahan melihatmu sedih seperti itu. Walaupun kita baru berkenalan..”

“aku yakin itu, dan aku akan terus menunggu wanita yang akan menggantikan seunghyun di sampingku..”

Mereka berdua terdiam lagi, hembusan angin memainkan rambut panjang haesun yang terus mengayunkan ayunannya.

“seunghyun, aku sangat merindukanmu..”

TO BE CONTINUED

Kritik dan saran, ditunggu

By : biazKyuSungie

Read Full Post »