Dengan langkah berat sambil menggenggam buket mawar, Leeteuk melangkahkan kakinya ke arah makam Seunghyun. Sudah 40 hari setelah sepeninggal Sunghyun dari kehidupannya.
“Seunghyunnie, bahagiakah kau disana? Aku merindukanmu, Seunghyun..”
Buket mawar itu diletakkan di sebelah batu nisan, leeteuk jongkok sambil menatap sedih ke arah batu nisan itu. Kemudian ia menggenggam erat cincin kalung yang melingkar di lehernya.
“Leeteuk-sshi.. aku sudah tidak sabar hari pernikahan kita..”
Sebulir air mata jatuh dari mata Leeteuk, kemudian ia menenggelamkan kepalanya di kedua tangannya sambil terisak. Kesedihan yang tiada hentinya.
“Seunghyunnie.. saranghaeyo Seunghyunnie..”ujar leeteuk sambil menangis, kemudian mengangkat kepalanya perlahan.
“aku selalu berdoa kau bahagia disana..
Meskipun aku terpuruk disini, disini tanpamu.. Seunghyunnie..
Maafkan aku telah membuatmu pergi dari dunia ini..
Maafkan aku telah membuatmu celaka..
Maafkan semua perbuatanku, Seunghyun..
Aku tidak pernah berhenti menyalahkan diriku..”
“dan, sekarang berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, aku yakin seunghyun pergi demi kebahagiaanmu juga,”
Suara lain itu membuat Leeteuk sedikit terkejut, kemudian ia menolehkan kepalanya ke belakang, “apa yang kau lakukan disini?”
“menjenguk makam seunghyun,”jawab lelaki bernama Hankyung itu, kemudian jongkok di sebelah Leeteuk dan mengangkat tangannya hendak berdoa.
“Tuhan, semoga Seunghyun menginggalkan dunia ini demi kebaikan sahabatku ini..”ujar Hankyung memejamkan mata, mendoakan kekasih sahabatnya itu.
“h..he.i.. siapa suruh kau datang kesini??”tanya Leeteuk keheranan, Hankyung tersenyum tipis.
“sahabatku tercinta, bagaimana aku bisa lupa kebiasaanmu kemari untuk selang waktu 7-10 hari? Aku menelpon apartemenmu tak ada yang mengangkat, menelpon ke rumah eomma-mu pun sama. Aku yakin kau berada disini, dan aku berhasil menemukanmu,”jelas Hankyung, Leeteuk tersenyum kemudian menghapus air mata di pipinya.
‘beruntungnya aku mempunyai sahabat sebaik hankyung..’
“aku sungguh tidak bisa melupakan Seunghyun..”ucap Leeteuk sambil menatap batu nisan itu, Hankyung hanya bisa menepuk bahu sahabatnya itu.
“Leeteuk, aku sangat tahu seberapa besar cintamu kepada Seunghyun. Aku juga tahu kau tidak akan bisa melupakan Seunghyun,”kata Leeteuk, “tapi aku yakin, seseorang akan menarikmu dari kegelapan yang kamu alami sekarang. Tapi sayangnya bukan aku orangnya,”
“siapa?”tanya Leeteuk, Hankyung tersenyum lagi.
“suatu saat, aku yakin seseorang akan menggantikan posisi Seunghyun di sampingmu..”
“Hankyung, sepertinya pernyataanmu sama seperti yang dikatakan Haesun kemarin?’
***
Leeteuk mengambil kamera kesayangannya, iseng-iseng memotret suasana siang itu dari jendela apartemennya.
‘apa aku pergi keluar saja, ya..’
Leeteuk mengatur-ngatur kameranya sambil berpikir, menghela napas panjang dan kemudian mengambil tasnya dan kunci motornya.
“ponselku dimana??”tanya Leeteuk sambil mengacak-acak kasurnya, setelah menemukannya ia langsung pergi ke taman dekat apartemen..
Sesampainya di taman, Leeteuk langsung mengambil kameranya dan siap-siap memotret.
‘ayolah, objek yang bagus..’
Beberapa gambar yang di ambil Leeteuk tampaknya kurang memuaskan, membuat Leeteuk agak kesal.
Tapi, semangat Leeteuk tidak padam. Akhirnya ia terus mencari objek pemotretan yang bagus.
“Jungsoo?”
Panggilan itu membuat Leeteuk menyingkirkan kameranya dan menoleh sebentar, “oh, annyeong Haesun-sshi”
Haesun tersenyum lega, lega Leeteuk masih mengenalnya.
“apa yang kau lakukan disini?”tanya Haesun kemudian duduk di samping Leeteuk yang sedang melihat-lihat hasil potretannya.
“mengisi kekosongan,”jawab Leeteuk, “sambil memotret sekitar sini”
Haesun hanya ber ‘oo’ ria, Leeteuk terus mencari objek pemotretan yang bagus.
“ngomong-ngomong, kamu ngapain disini?”
Haesun berpikir sebentar, Leeteuk masih menatap wanita yang berada di sebelahnya itu sedikit keheranan.
“yah, sama sepertimu,”jawab Haesung kemudian, “tapi aku hanya jalan-jalan di sekitar sini..”
Keheningan pun menemani mereka, setelah itu mereka tidak berbicara satu sama lain lagi.
“Jungsoo..”
“panggilah aku Leeteuk,”
“oh, baiklah..”ujar Haesun, kemudian bengkit dari duduknya, “aku beli minuman dingin dulu, ya.. kamu tunggu disini,”
Leeteuk mengangguk pelan, Haesun pergi kemudian celingak-celinguk mencari dimana kotak mesin minuman berada.
‘menarik nih, coba foto Haesun ah’
JEPRET!
JEPRET!
Leeteuk tersenyum melihat hasil potretannya barusan, objek fotonya tidak jelek juga. Malah bisa disebut perfect.
Haesun kembali dengan membawa dua buah kaleng soft drink, dengan napas yang tak beraturan, “maafkan aku, aku lama ya?”
Leeteuk hanya tersenyum, “tidak juga kok, kau capek? Duduklah,”ujar Leeteuk, Haesun kemudian duduk di sebelah Leeteuk dan memberikan kaleng soft drink yang ia beli barusan.
“untukmu,”
“gomawoyo,”
Keheningan lagi-lagi membuat mereka canggung, Leeteuk meminum soft drink-nya sampai habis, sedangkan Haesun terdiam sambil memegang kaleng soft drink-nya.
“Leeteuk-sshi,”
“hmm??”sahut Leeteuk sambil mengotak-atik kameranya lagi.
“aku ingin ke apartemenmu,”ujar Haesun tiba-tiba, Leeteuk mendongakkan wajahnya agak kaget.
“untuk apa??”tanya Leeteuk heran, Haesun menghela napas sebentar.
“aku sedikit khawatir padamu, eomma-mu bilang.. kau jadi agak berantakan setelah Seunghyun meninggal. Lalu aku berinisiatif membantumu, apakah boleh?”tanya Haesun polos, Leeteuk tertawa kecil.
“baiklah, tapi jangan teriak apabila melihat apartemenku yang berantakan, janji?”
“oke, aku janji,”
Akhirnya, Leeteuk membawa Haesun ke apartemennya. Haesun sedikit kaget melihat apartemen leeteuk yang..
“berantakan..”
“padahal baru dibereskan eomma-ku 2 hari lalu,”sahut Leeteuk sambil menaruh tas dan kameranya di mejanya. Haesun melempar pandangan ke seluruh ruangan di apartemen Leeteuk.
‘best couple forever’
Haesun terpaku melihat foto editan yang terbingkai dipajang di dinding apartemen Leeteuk, kemudian Haesun mendekati foto-foto yang terpajang disana.
“siapa yang memperbolehkan kau mendekati foto-foto itu?”
Haesun agak terkejut, kemudian ia mundur ke belakang. Tapi ia menabrak orang yang ada di belakangnya.
“mianhaeyo..”ujar Haesun pelan sambil menundukkan kepalanya, Leeteuk menepuk pundak Haesun kemudian berjalan menuju dinding dan meja yang penuh akan foto hasil potretannya dan editannya.
“Seunghyun cantik, ya? Bagaimana menurutmu?”tanya Leeteuk pada Haesun yang masih terdiam melihat foto-foto yang di potret oleh Leeteuk.
“the only one i love..”ujar Haesun membaca kalimat yang tertera di foto berbingkai itu. Di foto itu terdapat seorang wanita yang sedang tersenyum manis, sambil melambaikan tangannya.
Ada lagi, “pretty girl, look at me please..”di foto itu, terdapat wanita yang sama, sedang melamun sambil menopang dagu.
“hei Haesun, bagaimana?”tanya Leeteuk kemudian membuyarkan lamunan Haesun yang masih terpaku melihat foto-foto itu, Haesun mengangguk pelan.
“cantik sekali, manis..”
Leeteuk tersenyum, kemudian menarik tangan Haesun menuju ruang tengah.
“apa? Apa yang kamu mau?”tanya Haesun keheranan, Leeteuk tersenyum kemudian melempar lap ke muka Haesun.
“katanya kau mau membantuku? Bereskanlah apartemenku,”pinta Leeteuk sambil tersenyum jahil, Haesun merengutkan wajahnya.
Haesun mulai membereskan apartemen Leeteuk, “baiklah, Leeteuk”
“panggil dengan menggunakan oppa”
“tapi..”
“eit, tidak ada tapi-tapian dongsaeng! Kau ini kan dua tahun di bawahku kan? Sudah jangan banyak bicara! Bersihkan ayoo dongsaengku~~”
Haesun menyerah, Leeteuk tersenyum penuh kemenangan.
“neee, Leeteuk sunbaenim..”sahut Haesun sambil membereskan kertas yang berhamburan dimana-mana.
Leeteuk terus menjahili Haesun yang sibuk membereskan apartemennya, Haesun yang kesal akhirnya naik darah dan membentak Leeteuk.
“yaaaak! Oppaa!! Aku sudah marah kali ini, sekarang apa yang kamu mau?!”bentak Haesun sambil mengacungkan sulak yang ia pegang, Leeteuk tertawa terbahak-bahak dan akhirnya menyerah.
“mianhae Haesun.. sudah sana lanjutkan pekerjaanmu, aku mau ke bawah cari bahan masak buat nanti malam kau masak~”ujar Leeteuk, Haesun langsung membalikkan badannya dan menghampiri Leeteuk yang hendak keluar dari apartemen.
“yaaaa! Siapa bilang aku mau disini sampai malam?! Setelah ini aku ingin pulang”ujar Haesun kesal, Leeteuk mengurungkan niatnya kemudian kembali masuk ke dalam apartemennya.
“Haesun-ah, baiklah kalau begitu. Setelah ini kau boleh pulang, selesaikan dulu pekerjaanmu,”ujar Leeteuk, Haesun langsung bergegas menyelesaikan bersih-bersih apartemen Leeteuk.
Tak lama kemudian, Haesun pun melapor, “Leeteuk oppa, semua sudah selesai,”ujar Haesun, Leeteuk manggut-manggut sambil memperhatikan apartemennya.
“kerja bagus, besok maukah kau datang lagi? Pagi-pagi ya?”pinta Leeteuk, Haesun mengangguk, menyanggupinya.
“neee oppaa~ kalau begitu aku pulang dulu oppa. Sampai ketemu besok pagi. Annyeeooong~”
***
Besok paginya..
Haesun berhasil masuk ke apartemen Leeteuk karena sebelumnya Leeteuk memberinya kunci duplikat. Haesun masuk ke apartemen Leeteuk dengan rasa was-was.
“annyeong..”
Tak ada jawaban. Leeteuk pasti masih tertidur, pikirnya. Haesun pun berjalan menuju kamar Leeteuk, dan membuka pintunya perlahan.
“Leeteuk oppa..”
Haesun mendapati Leeteuk yang masih terlelap dalam tidurnya. Kemudian dengan langkah pelan tapi pasti, Haesun menghampiri kasur Leeteuk.
“oppa, bangun oppa..”ujar Haesun menggoyang-goyangkan tubuh Leeteuk. Tak ada respon.
Haesun menghela napas, kemudian ia membalikkan badannya. Bergegas ke dapur membuatkan sarapan untuk Leeteuk.
Namun, tangan Leeteuk mencegatnya dengan menarik tangan Haesun.
“Seunhyunnie. Jangan tinggalkan aku..”
Haesun tercekat, matanya panas. Air mata pun terbendung di kelopak matanya.
“aku bukan Seunghyun, oppa..”
TO BE CONTINUE~
By : biazKyuSungie